Kesehatan Sekolah Jadi Atensi Pemerintah Daerah

SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Rasau Jaya menjadi wakil Kabupaten Kubu Raya pada Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019. Selasa (3/12), kedua sekolah dikunjungi Tim Penilai LSS Provinsi. Tim menyambangi sekolah untuk melakukan penilaian.

Kegiatan penilaian dihadiri langsung Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo. Dalam sambutannya Sujiwo menyatakan komitmen penuh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terhadap pembangunan pendidikan, termasuk aspek kesehatan di sekolah. “Kehadiran kami adalah salah satu bentuk atensi dari pimpinan daerah terhadap permasalahan yang dinilai oleh tim penilai, yaitu kesehatan sekolah.

Usaha Kesehatan Sekolah bagian penting dari suatu lembaga pendidikan di sekolah-sekolah. Maka tentu kami selaku pimpinan daerah memberikan atensi semaksimal mungkin,” tuturnya di SMP Negeri 1 Rasau Jaya. Meski mengaku berharap dapat meraih prestasi, Sujiwo menyerahkan penilaian kepada tim penilai. Dirinya meyakini tim sangat profesional. Terlebih telah ada kriteria-kriteria bagi sekolah yang nantinya akan ditetapkan sebagai pemenang. “Kalau boleh berharap, inginnya kita menjadi yang terbaik.

Tetapi tentu kriteria-kriteria dan standardisasinya sudah ada,” ujarnya. Sujiwo menambahkan, jika nantinya ada rekomendasi dari tim penilai LSS, pemerintah daerah siap untuk memenuhinya. “Apa yang direkomendasikan untuk dipenuhi, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya akan kami penuhi,” tegasnya.

“Ini akan menjadi atensi karena pemerintah daerah sangat ‘concern’ terhadap masalah pendidikan,” imbuhnya. Ketua Tim Penilai LSS, Sumadyo, mengatakan Kubu Raya menjadi kabupaten ke-12 yang dinilai. Ia menuturkan, penentuan pemenang lomba dilakukan melalui komposisi penilaian.

Di mana 60 persen bobot penilaian berada di sekolah. Kemudian 20 persen dari TP UKS kecamatan dan 20 persen TP UKS kabupaten. “Artinya kalau sekolah ini sudah berbuat maksimal tapi tanpa didukung kerja sama yang solid dari TP UKS kecamatan dan kabupaten, maka sudah dipastikan nilainya tidak akan maksimal,” jelasnya.

Sumadyo mengungkapkan, dalam penentuan pemenang, tim juri juga menilai komitmen dari pemerintah daerah setempat. Apakah bisa atau tidak menindaklanjuti apa yang menjadi kekurangan sekolah. Sehingga ketika dinobatkan sebagai juara mewakili Kalimantan Barat, penilaian tersebut dapat dipertanggungjawaban kepada tim verifikasi pusat. “Maka hari ini kita bersyukur Alhamdulillah wakil bupati bisa hadir.

Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bersama bagi kabupaten, tim penilai, dan sekolah,” ucapnya. Sumadyo menjelaskan, penilaian sekolah sehat dilakukan tim lintas sektor. Yakni dari unsur Kantor Wilayah Kementerian Agama, Biro Kesra Kantor Gubernur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan Kelompok Kerja IV Tim Penggerak PKK Provinsi. “Untuk pemenang akan dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan. Mulai tingkat TK/RA hingga SMA/SMK/MA,” terangnya. (rio)

HUMPRO KUBU RAYA

Read Previous

Muda: Sekolah Sehat Bukan Hanya Formalitas

Read Next

Bripka Rony sosialisasi karhutla warga Kuala behe